Minggu, 06 November 2011

Brisingr - Pengisi liburan lebaranku


Ini pertama kalinya setelah sekian lama aku harus menikmati lebaran jauh dari orang tua, dan mungkin suatu saat juga aku akan melakukan hal yang sama dalam perjalanan meraih takdirku. Rasanya? Tidak menyenanngkan, tak ada hiruk pikuk keluarga yang biasanya ramai bersilaturrahmi, tidak sibuk di dapur karena menjamu tamu-tamu yang datang, dan tidak melihat ayahku naik ke mimbar seperti biasanya hingga aku biasanya tertawa  dan mengoceh bersama ibu tentang gaya bicara ayahku yang menurutku selalu lucu. Hari ini hanya mengurung diri di kamar dan membaca buku-buku yang baru saja aku beli dan ada beberapa yang kupinjam, berharap bisa menghiburku.


Buku pertama yang kubaca adalah buku BRISINGR, buku setebal 846 halaman, jenis fiksi fantasi yang seolah-olah membawaku mengembara di Alagesia, bersama Saphira dan Eragon. Ini buku ke 3 serial Eragon, karya Christopher Paolini. Buku pertamanya telah di filmkan dengan judul yang sama Eragon.

Menurutku, buku ini sangat menarik, walaupun dari penyajian yang terlalu detail menyebabkan banyak orang yang enggan membacanya, yang berbeda dari penyajian Mortal Instrument maupun Harry Potter. Dalam buku ini, ada banyak daerah-daerah yang namanya sangat susah untuk dihapalkan dan juga istilah-istilah yang berasal dari bahasa kuno (atau pengarangnya menyebutnya seperti itu), tapi buku ini hampir sama dengan buku fiksi fantasi yang lain, yang menampilkan makhluk-makhluk fantasi seperti kurcaci, naga, kull, elf maupun makhluk fantasi yang juga disebutkan di serial fiksi fantasi lainnya.

Di buku ini diceritakan kisah Roran yang berharap Eragon untuk menolongnya menyelamatkan Katrina dari cengkraman monster Ra'zac di daerah kekuasaaan rezim Galbatorix yang menjadi musuh Eragon dan seluruh penghuni Alagesia yang mendambakan kedamaian. Misi ini sempat ditentang oleh Nasuanda, ratu pemimpin kaum Varden, tapi demi menghindari bahaya yang lebih besar, yakni kemungkinan Galbatorix untuk memanfaatkan Katrina untuk menjerat empati Eragon, akhirnya Eragon diizinkan untuk pergi bersama Saphira dan Roran menyelamatkan Katrina. Untungnya misi ini berhasil, sekaligus membunuh Ra'zac dan cikal bakalnya, hingga Ra'zac akhirnya jika dibahasakan "punah".

Perjuangan Eragon tidak hanya berhenti di sana, sepulang dari memusnahkan Ra'zac, Eragon harus berhadapan dengan Murtagh dan Thorn, yang semakin kuat. Untunglah, Eragon dibantu oleh para elf, sehingga Murtagh dan Thorn bisa dikalahkan dan melarikan diri dari pertempuran tersebut.

Karena keadaan yang semakin parah, Nasuanda memutuskan untuk meminta bantuan kurcaci, dan satu-satunya yang bisa mengemban misi adalah Eragon, dan Eragon berhasil lagi melakukan misi tersebut, sekalian memastikan bahwa kurcaci Orin saudara angkatnya berhasil memimpin klan kurcaci.

Dalam kisah selanjutnya, Eragon dan Saphira menuju Du Weldenvarden untuk menemui Oromis dan Gledr, gurunya, untuk menanyakan asal kekuatan Murtagh dan Thorn yang meningkat sangat pesat dibanding saat mereka bertemu di dataran membara. Mereka akhirnya tau tentang eldunari, jiwa dari jiwa naga, yang bisa disimpan di tempat terpisah dari tubuh naga. Eldunari ini mempunyai kekuatan yang sangat tinggi, dan eldunari inilah yang digunakan Galbatorix untuk mengembangkan ilmu sihirnya hingga berlipat-lipat.

Perjalanan ke Du Weldenvarden juga tidak sekedar untuk bertanya pada Oromis, tetapi sekaligus untuk membuat pedang untuk pertarungannya, yang akhirnya dibuat oleh elf yang paling berpengalaman dan menghasilkan pedang yang diberi nama Brisingr.

Hal akhir yang mengejutkan adalah, akhirnya Oromis dan Glaedr memutuskan untuk ikut bertempur secara langsung di Gile'ad, yang sekaligus membuat Eragon khawatir, karena mereka berdua telah cacat. Dengan keyakinan penuh, akhirnya mereka bisa meyakinkan Eragon untuk berhenti mencemaskannya, hanya saja pada akhirnya mereka tewas saat melawan Murtagh dan Thorn, yang saat itu langsung dibantu oleh Galbatorix. Duka ini membuat Eragon dan Saphira merasa sangat terpukul, walaupun mereka telah merebut satu lagi kota kekuasaan Galbatorix dan berhasil membunuh beberapa Shade.

Dalam buku ini ada beberapa point penting yang menarik :
  1. Kisah kepemimpinan Nasuanda, perempuan yang dilukiskan berkulit gelap tapi sangat hebat dalam mengatur kaumnya berperang melawan tiran Galbatorix. Kehebatannya bukan hanya dalam mengatur taktik perang, tapi dia hebat dalam menyatukan ras ras yang berbeda di Alagesia, seperti ras manusia, kurcaci, kull dan elf. 
  2. Kisah yang menarik berikutnya adalah kisah cinta Roran pada Katrina. Katrina yang telah diculik oleh monster yang dinamai kaum terkutuk Ra'zac, diselamatkan oleh Roran tanpa takut pada monster tersebut. Besarnya cinta Roran pada Katrina yang bisa menghalau semua rintangan sebesar apapun, selalu membuat pembacanya terpesona ^_^
  3. Kisah yang paling menarik tentu saja kehidupan Eragon bersama naganya Saphira, dengan kenyataaan yang menakjubkan bahwa dia adalah anak Brom yang ternyata penunggang naga yang baik, yang tidak seperti dalam pikirannya bahwa dia adalah anak dari Morzan, penunggang kaum terkutuk. Tapi ini juga bagian yang menyedihkan, karena pada seri ini, Oromis dan Gledr harus tewas dalam usahanya memerangi Galbatorix yang saat itu merasuki Murtagh saat mereka bertempur di Gile'ad. Yang sedikit melegakan karena Galbatorix tidak berhasil mengambil eldunari Gledr yang telah diberikannya pada Eragon, dan Thorn terluka parah akibat pertempuran itu.
  4. Yang tak kalah menariknya adalah, setiap membaca buku ini, rasanya saya berada di Alagesia yang entah ada di dunia mana. Suatu saat jika saya menemukan tempat itu, mungkin saya akan mengenalinya, dari pegunungan Beor, sungai Jiet, Spine, hingga saya sangat tertarik untuk memasuki Du Weldenvarden, melihat sendiri bangsa elf menyanyi untuk pepohonan, dan rasanya ingin melihat rumah-rumah yang terbentuk dari lagu-lagu itu. Walaupun begitu, saya mungkin takkan tertarik untuk mengganggu pohon menoa yang ada di hutan itu.
Rasanya tak sabar menanti buku ke 4 yang berjudul Warisan, yang akan menjadi buku penentuan, apakah Eragon akan menang melawan rezim Galbatorix atau mungkin akan dikalahkan oleh Murtagh dan Thorn. Buku ini kurekomendasikan untuk pencinta fiksi fantasi ^_^

2 komentar: