Kamis, 20 Oktober 2011

Java Server Pages (JSP) & Servlet

Dalam tulisan ini sebenarnya masih setengah bingung, soalnya saat saya baca referensi tentang JSP, selalu dipisahkan dengan servlet. Sementara dalam aplikasi, mereka biasanya bersama, bahasa kerennya mereka memliki kolerasi yang erat. Karena masih agak bingung, jadi saya satukan ya, JSP dan servlet, jika secara kebetulan ada pembaca yang ingin mengoreksi, dengan senang hati saya akan mendengarkan ^_^

Apa itu JSP & Servlet?

          Java Server Pages (JSP) merupakan sebuah tenologi servlet-based yang digunakan pada web tier untuk menghadirkan dynamic dan static content. JSP merupakan text-based dan kebanyakan berisi templae text HTML yang digabungkan dengan spesifik tags dynamic content..
          JSP mempunyai beberapa keunggulan di antaranya adalah dapat mengakses semua library, yakni fungsi yang ditulis dalam bahasa Java. Seperti solusi scripting yang lain, JSP juga menyediakan fasilitas penanganan session, cookies dan lain sebagainya.
        Sedang Servlet adalah sebuah interface atau aplikasi yang menangani request dari client web, dan memberikan respon ke client. Jadi servlet merupakan aplikasi Java berbasis web yang dijalankan di server.
        Servlet identik dengan CGI, yaitu berupa file binary yang dijalankan oleh web server ketika ada request terhadap servlets tersebut. Servlet ditulis dalam bahasa Java dan seperti ASP mempunyai kemampuan untuk mengakses semua library Java.
       Ada korelasi yang erat antara JSP dan servlet dimana JSP lebih berperan pada lapisan presentation, sementara servlet berperan pada lapisan logic atau middle.    

Keunggulan JSP Servlet
  1.  JSPs merupakan dokumen text seperti HTML, yang menghindari format dan manipulasi yang memungkinkan String yang sangat panjang untuk menghasilkan output.
  2. JSPs lebih dikenal oleh semua orang dengan pengetahuan dari HTML, untuk memudahkan dalam pengembangan web page.
  3. JSPs memiliki built-in yang mendukung untuk penggunaan komponen software yang dapat digunakan kembali (JavaBeans). Hal ini tidak hanya membiarkan para pengembang menghindari kemungkinan menemukan kembali inti/kemudi dari tiap aplikasi, mempunyai software pendukung untuk memisahkan komponen software untuk menghandle logic promotes separation dari presentasi dan business logic
  4. JSPs, merupakan bagian solusi dari Java untuk pengembang aplikasi web, merupakan multi-platform yang tak terpisahkan dan dapat dijalankan pada berbagai container servlet yang compatible, dengan mengabaikan vendor atau sistem operasinya
  5. Dalam kaitannya dengan cara kerja JSPs, mereka tidak membutuhkan kompilasi dari para pengembang. Kompilasi ini telah ada untuk kita pada kontainer servlet. Modifikasi JSPs dideteksi secara otomatis. Hal ini secara relatif membuatnya mudah untuk dibangun     

Prinsip Kerja JSP Servlet


          
          Container servlet mengatur JSPs pada suatu cara untuk mengatur servlet itu sendiri melalui penggunaan suatu alur JSP maka dapat dijalankan dengan baik.
           JSP memiliki tiga fase alur, inisiasi, service dan destruksi. Fase fase ini sama dengan methode servlet yang diambil dari container yang berbeda. jspInit() untuk inisiasi fase, _jspService() untuk service fase dan jspDestroy() untuk mendestruksi fase.

          Pada dasarnya prinsip kerja pemakaian JSP dijelaskan berikut : pemakai yang ingin mengakses halaman Web mula-mula mengirimkan permintaan halaman Web melalui protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol) dalam bentuk JSP (berekstensi .jsp). Permintaan ini akan disampaikan ke Web server. Kemudian Web server mengambil dokumen JSP dan mengirimkan ke JSP Servlet Engine. Bagian inilah yang melakukan pemrosesan kode-kode JSP (termasuk di dalamnya melakukan pengompilasian) dan membentuk kode HTML. Berikutnya, kode HTML ini disampaikan oleh Web server ke klien yang memintanya. Kode HTML ini selanjutnya diproses oleh browser sehingga pemakai bisa memperoleh informasi dari halaman Web yang dikehendakinya
          Pengompilasian kode JSP hanya dilakukan sekali saja, yaitu pada pemanggilan dokumen yang pertama kali. Oleh karena itu pemakai yang memanggil dokumen yang baru saja dibuat atau diperbaharui akan merasakan bahwa tanggapan terhadap permintaan halaman Web cukup lama. Untuk menghindari keadaan seperti ini, pengembang dapat memanggil terlebih dulu dokumen tersebut setelah dilakukan perubahan.
Detail pemrosesan oleh JSP Servlet engine adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemilahan (parsing) kode JSP,
2. Membangkitkan kode sumber Servlet,
3. Mengkompilasi kode sumber Servlet menjadi sebuah kelas,
4. Membuat instan servlet,
5. Memberikan keluaran servlet ke Web server.


***Dari berbagai sumber 

2 komentar:

  1. mba...upload ebooknya donk,,,,,ni aku lagi belajar jsp...

    BalasHapus
  2. Hmmm, saya juga baru tau beberapa hari yang lalu kalau di dunia ini ternyata ada yang namanya JSP ;))

    BalasHapus