Katamu.. hidup terlalu singkat untuk dijalani bersama pilihan yang salah.
Katamu.. hidup terlalu rumit untuk dijalani bersama pilihan yang sangat dinamis.
Lalu bagaimana caramu memaknai hidup jika begitu banyak hal yang kau khawatirkan di setiap langkahmu?
Untuk sebentuk buku bernama kehidupan..
Seuntai kalimat yang kau tuliskan pada pasir pantai yang akhirnya hilang terhapus oleh ombak di sore itu.
Untuk sebentuk buku bernama kehidupan..
Kembali kau menuliskannya pada kulit kayu pohon tempatmu bersandar berwaktu-waktu menungguku.
Untuk sebentuk buku bernama kehidupan..
Lagi-lagi kau tuliskan pada secarik kertas yang kemudian kau gulung menjadi bagian kecil lalu kau sematkan di salah satu bagian di tasku.
Untuk sebentuk buku bernama kehidupan..
Kau pergi meninggalkan cerita unik yang mungkin akan membuat anak cucuku kelak tersenyum geli saat mendengar aku mengisahkannya pada mereka di suatu masa yang akan datang.
Dan untuk sebentuk buku bernama kehidupan..
Semoga hidupmu bahagia selalu dan senantiasa dalam lindunganNYA.
*Sumber : Catatan Dyah Restyani ( gambar dari om google)
halo kakak.. hihihiii :D
BalasHapusIyya ade :D :D :D
BalasHapus