Suatu hari sepasang suami istri sepakat untuk menulis kekurangan pasangan nya masing masing ,dan akan mereka tunjukan pada pasangannya semingu kemudian ,dan dimulai lah dari istrinya untuk menulis tiap hari kesalahan ,sifat yang tak disukai sang isti serta ketidak puasan sang istri pada suami nya selama ini yang ia tuangkan pada sebuah buku yang lumayan tebal dan bahkan jadi 3 buku.
Semingu kemudian istrinya pun menyerahkan 3 buku kesalahan,sifat yang tak disukainya dari suaminya serta berbagai unek unek nya yang selama ini ia pendam dalm hati semuanya ia utarakan dalam 3 buku yang ia serahkan pada suaminya .
Baru menbaca buku pertama sang suamipun menangis tersedu sedu dan langsung meminta maaf ke pada istrinya dan berjanji akan merubah sifat sfat buruk nya dan juga berjanji akan lebih merpehatikan dan menyayangi istrinya,mereka berduapun saling menangis dalam rasa haru.
Sang istripun sangat bahagia karena suaminya mau menerima kritiknya dan juga mau mengakui kesalahanya.
Kemudian sekarang giliran papi untuk menuliskan dibuku sifat sifat buruk mami dan ketidakpuasan papi terhadap mami.
Semingu kemudian sang suamipun menyerahkan 3 buku dosa sang istri kepada istrinya, namun ketika sang istri menbulka satu persatu buku tersebut ia tak menemukan tulisan apapun di buku itu ,iapun tercengang dan bertanya pada suaminya ‘masak mani tak ada kesalahan pi ,pedahal mami selama ini sering mengeluh pada papi tentang masalah keuangan ,kenakalan anak kita ,mami pencemburu buta dan terus ia mengunkapkan kesalahan nya kepada suami nya .
Cukup ma kata suami nya aku tau itu semua namun tak kutulis karena semua ketidak puasan mama aku jadika sebagai pemacu bagiku untuk berbuat lebih baik lagi buat mama dan anak kita ,misal mami mengeluh keuangan kita yang ak stabil maka papi mengangap ini dorongan papa untuk berkerja lebih keras dan kreatif lagi agar keuangan kita menbaik ,mami mengeluh anak kita nakal maka papa jadi lebih berusaha mendidik mereka agar jadi anak baik ,jadi semua ketidakpuasan mama terhadap papa malah menjadi pemacu papa berbuat lebih baik lagi.
Jadi bagi papa, mama adalah yang terbaik dan anugrah Tuhan pada papa dalam hidup ini .
Mendengar penjelasan suami nya sang istripun terharu dan menangis sambil berkata “maafkan mami ,pa selama ini hanya bisa mengeluh dan menyalahkan papi ,mulai hari ini pa ,mama akan selalu mendukung papa.
Akhirnya merekapun menangis sambil berpelukan dalam rasa haru.
Dan sejak itu mereka hidup dalam keindahan cinta sebuah rumah tanga yang di bangun oleh tembok cinta dan pagar pagar keikhlasan serta di sangah oleh pemakluman pada pasangan masing masing.
Salam Cinta dan damai selalu
Sumber : http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/04/rumah-cinta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar